Ohayo/konnichiwa/konbanwa mina san..
Sampurasun.. :D
Musim penghujan sudah tiba nih. Bahkan lagi gede gede nya. Huhu.. Trus apa kabarnya nih para pendaki? Rehat dulu sambil ngeberesin kerjaan yang numpuk? Atau ngumpulin budget buat mendaki lagi pas musim kemarau? Atau tetep exist mendaki meski musim hujan melanda?
Itu terserah masing2 aja ya.. yang jelas kali ini berhubung lagi musim hujan, kita gak akan membahas tempat camping. Tapi, kita akan membahas beberapa tips saat melakukan pendakian.
Kali ini kita akan membahas dasar-dasarnya saja, soalnya nyang nulis juga bukan expert. Haha
Oke langsung aja ya, cekidot..
Persiapan matang
Tips yang pertama saat akan melakukan pendakian adalah persiapan yang matang. Apalagi kalau mau camping di musim hujan, persiapan pun jadi harus lebih extra. Pastikan perlengkapan pendakian dan logistik jgn sampai ada yang terlewat.
Perencanaan
Berikutnya, masuk ke tahap awal pendakian. Pastikan kita sudah menyiapkan perencanaan yang matang. Carilah informasi mengenai tempat / gunung yang akan kita daki sedetail mungkin.
Jika kita tidak melakukan solo hiking, biasakan breefing terlebih dahulu dengan semua anggota tim sebelum kita melakukan pendakian. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi misscommunication saat kita sudah berada di jalur pendakian.
Saat kita mendaki secara berkelompok, jangan dibiasakan untuk berpisah dengan anggota tim kita. Jangan mendahului (meninggalkan) rekan kita di belakang.
Dan yang terpenting, jangan lupa berdoa dulu sebelum berangkat untuk meminta ridho dan perlindungan dari Alloh SWT.
Dan jangan terlewat pula minta lah izin dari orang tua atau kerabat. Beritahukan tujuan pendakian kita. Jangan sampai keluarga kita tidak mengetahui kita pergi kemana.
Pilih rute pendakian yang tepat
Tips selanjutnya adalah tips ketika kita sudah masuk tahap pendakian. Ketika kita melakukan pendakian, usahakan kita selalu mengikuti jalur legal yang sudah disediakan pengelola. Jangan mencoba untuk memotong kompas atau membuat jalur baru.
Jika kita mendaki gunung yang belum terbuka untuk umum, biasakan menyusuri punggungan gunung. Jangan sampai kita berjalan menyusuri lembah, karena biasanya di lembah itu banyak jalan buntu dan jurang yang tak terlihat karena tertutup tumbuhan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam melihat kondisi sekitar. Sehingga, kemungkinan untuk tersesat dan terjadi kejadian yang tidak diinginkan menjadi lebih kecil.
Jika kita melakukan pendakian di gunung yang masih perawan (jarang didaki) jangan segan untuk meninggalkan jejak yang mudah dikenali. Misalnya, Kita bisa mengikatkan kain perca atau apapun dengan warna sama dan mencolok pada tumbuhan (semisal : kaliandra) yang terdapat pada rute perjanan kita. Usahakan jejak yang kita tinggalkan jangan sampai memberi dampak yang besar dalam merusak lingkungan.
Periksa cadangan air dan logistik
Tips selanjutnya, bawalah air minum secukupnya (jangan kurang tapi juga jangan berlebihan). Karena itu, sekali lagi pastikan kita memiliki informasi sedetail mungkin mengenai gunung yang akan kita daki. Jadi kita bisa menentukan berapa jumlah air yang harus kita bawa dan logistik apa saja yang dibutuhkan.Selalu pastikan kita memiliki cukup cadangan air minum selama perjalanan. Jangan sampai kita mengalami dehidrasi saat pendakian, karena akibatnya bisa sangat fatal.
Gunakan pakaian yang tepat
Tips berikutnya, untuk melindungi suhu tubuh kita dari suhu dingin ketika sudah mendirikan tenda atau juga saat sumit attack ke puncak gunung, pakailah pakaian yang dapat menjaga suhu tubuh agar selalu hangat. Jangan lupa gunakan pula sarung tangan, kaos kaki dan penutup kepala yang menutupi telinga. Karena biasanya hawa dingin akan lebih mudah mempengaruhi tubuh kita melalui bagian-bagian tersebut.Gunakan rute turun yang aman
Tips yang tak kalah penting berikutnya adalah ketika sedang turun gunung. Biasakan untuk mengikuti rute yang tersedia. Atau ikuti rute yang kita pakai saat naik jika gunung tersebut masih perawan. Jangan terpancing untuk memotong jalur karena ingin lebih cepat sampai, tanpa pengetahuan yang detail mengenai kontur gunung dan rute yang kita lewati. Karena kebanyakan pendaki tersesat justru pada saat memotong jalur ketika menuruni gunung. Ingat, biasakan mengikuti rute dan jangan berlari.
Hal ini juga dimaksudkan untuk dapat menghindarkan kita dari resiko yang fatal akibat terjatuh atau terguling dari ketinggian. Karena tak jarang saat menuruni gunung, kita tidak dapat mengontrol pergerakan badan kita yang dipengaruhi kemiringan dan keterjalan rute unpredictable yang kita lewati.
Hal ini juga dimaksudkan untuk dapat menghindarkan kita dari resiko yang fatal akibat terjatuh atau terguling dari ketinggian. Karena tak jarang saat menuruni gunung, kita tidak dapat mengontrol pergerakan badan kita yang dipengaruhi kemiringan dan keterjalan rute unpredictable yang kita lewati.
Jagalah kelestarian lingkungan
Saat kita mendaki gunung, perhatikanlah kelestarian alam yang kita datangi. Jangan merusak, jangan mencorat-coret. Jika kita mendaki di gunung yang termasuk Taman Nasional atau tempat2 yang dilarang membuat api unggun, jangan pernah memaksa membuat api unggun.
Terkecuali jika kita mendaki ke tempat yang memang diperbolehkan untuk membuat api, baru kita boleh membuat api unggun. Tapi, pastikan api yang dibuat tidak terlalu besar.
Saat mau masuk ke tenda untuk tidur, matikan terlebih dahulu api yang kita buat. Pastikan jangan sampai meninggalkan bara api yang masih menyala.
Itu lah beberapa tips mengenai pendakian yang dapat kita share kali ini. Mudah- mudahan Alloh selalu melindungi kita setiap melakukan pendakian, sehingga dapat terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Jangan lupa untuk selalu meniatkan pendakian kita dalam rangka mentafakuri keagungan Alloh yang menciptakan alam ini dengan kebesaran dan keagungan Nya.
Terakhir, mari kita jaga kelestarian alam kita dengan tidak meninggalkan sampah di gunung. Salam pecinta alam dan salam #PesonaIndonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung.
Komen tipis-tipis bisa meureun wa.
( ^∆^ )و